Suksesnya Sandiwara Kabinet

Suksesnya Sandiwara Kabinet
Suksesnya Sandiwara Kabinet
Tapi benarkah sinetron reshuffle bisa mengalihkan isu korupsi besar-besaran di pusat kekuasaan, setelah berbagai isu lain yang dihembuskan (teroris, pocong, perbatasan dengan Malaysia, mafia anggaran, dll) tak kunjung berhasil? Nanti dulu! Sebab faktanya, sinetron reshuffle ternyata seperti “menepuk air di dulang” terpercik ke muka Yudhoyono sendiri.

Buktinya, pemanggilan pentolan parpol koalisi dengan alasan membicarakan reshuffle dalam pandangan banyak orang jadi tampak bodoh karena kecuali Golkar dan PKS, selebihnya adalah anak buah Yudhoyono di kabinet dan (Anas) di parpol yang dia pimpin sendiri (Anas). Jadi sungguh menggelikan bila mereka diundang ke rumahnya di Cikeas hanya untuk membicarakan hal yang sesungguhnya tidak diinginkan oleh mereka semua.

Sementara mayoritas rakyat yang terlanjur mendengar sandiwara politik gaya Cikeas ini, apa boleh buat, tak tertarik sama sekali. Sebab bagi mereka, seribu kali reshuffle, niscaya tak ada artinya sama sekali. Yang diinginkan dari pemerintah adalah lahirnya kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Kalau ada yang lain, menteri-menteri yang terindikasi korupsi segera diadili dan lekas masuk bui…!

Bagi sejumlah orang yang paham politik dan ketatanegaraan, kocok ulang anggota kabinet kali ini benar-benar karya politik Yudhoyono paling mubazir dan menjengkelkan. Sebab di tengah kehidupan rakyat yang kian melarat, Yudhoyono malah menggemukkan rezimnya dengan menambah sejumlah wakil menteri.

ORANG-orang Istana tampak sumringah. Mereka yakin sandiwara pergantian (reshuffle) anggota kabinet yang diulur-ulur, seperti kebiasaan TV swasta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News