Sulit Terdeteksi, Penyeludup Sabu 1 Ton Ternyata Gunakan Teknologi Antisadap

jpnn.com, BATAM - Polisi menemukan fakta baru dalam pengungkapan kasus penyeludupan satu ton sabu dari Taiwan.
Hal itu diungkapkan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian.
Untuk menghindari terdeteksi aparat, para penyeludup menggunakan teknologi antisadap.
Sehingga komunikasi jaringan ini melalui ponsel, tak dapat dilacak pihak kepolisian.
"Dan malah polisi kita yang disadapnya," kata Irjen Pol Sam Budigusdian, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Kamis (20/7).
Namun aksi jaringan ini, dapat digagalkan berkat koordinasi dan kerjasama semua pihak. "Beacukai, Polisi Taiwan, Imigrasi dan pihak lainnya," tuturnya.
Bandar narkoba 1 ton sabu ini, kata Sam sudah mempelajari dengan detail kontur geografis wilayah Indonesia.
Sehingga mereka mengetahui, daerah mana yang memiliki pengawasan yang ketat dan lemah. "Sudah mereka petakan dan pelajari," ucap Sam.
Polisi menemukan fakta baru dalam pengungkapan kasus penyeludupan satu ton sabu dari Taiwan.
- Sepanjang April 2025, Polresta Bandar Lampung Ringkus 28 Tersangka Narkoba
- Oknum Pegawai BNN Ditahan Jaksa terkait Narkoba
- Dor, Dor, Dor! Oknum Polisi Ini Terkapar Ditembak Petugas BNN
- Ini Modus Baru Pengedar Narkoba di Bandung, Lihat
- Propam Pastikan 1.205 Personel Polda Jateng Bebas Narkoba dan Judol
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!