Sulitnya Cari Kerja di Australia, Suzanna Asal Bandung Sudah Lamar 80 Pekerjaan

Berdasarkan data SEEK bulan lalu, jumlah lamaran pekerjaan di kebanyakan industri di Australia meningkat pesat dibandingkan sebelum pandemi.
Jenis pekerjaan yang menerima lamaran terbanyak antara lain bidang administrasi dan perkantoran, teknologi informasi dan komunikasi, akuntansi, penjualan, dan industri konstruksi.
Di beberapa kesempatan, Uchan juga pernah sampai di tahap wawancara dan tahap pemeriksaan referensi, namun penolakan di tahap lanjutan ini membuatnya kadang merasa putus asa.
"Saya mulai berpikir, 'apakah saya cukup baik?', saya merasa tidak berguna atau bahkan tidak mau melakukannya lagi," kata Uchan kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
Namun, ia tetap merasa bersyukur atas dukungan dari suami dan keluarganya, apalagi ia juga mengaku masih memiliki pekerjaan 'casual' sebagai 'bookkeeper' dengan jam kerja tiga jam per minggu.

Ibu dari dua anak yang pindah ke Australia di tahun 2005 ini mengatakan dirinya didiagnosa memiliki kecemasan atau 'anxiety' beberapa tahun yang lalu.
Meski demikian, Uchan mengaku masih dapat beraktivitas seperti biasa, namun ketika kecemasan itu kembali, ada perasaan mudah sedih bahkan karena hal-hal yang kecil.
Sejak pertengahan Februari lalu, Suzanna Martanti sudah mencoba melamar hampir 80 pekerjaan
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS