Sumut Empat Tahun Juara Korupsi

Sumut Empat Tahun Juara Korupsi
Gubernur Sumut non aktif Gatot Pujo Nugroho. Foto: dok.JPNN

Menyikapi posisi "juara bertahan" Sumut, Uchok Sky Khadafi mengatakan, hal itu menunjukkan secara umum pejabat di Sumut tidak punya niat melayani dan memakmurkan rakyat.

"Tapi mereka hanya ingin menjadi kaya raya dengan  cara apapun, termasuk melakukan tindakan tercela, yaitu maling uang rakyat. Dengan kaya raya, mereka merasa terhormat, dan dihormati oleh semua orang Sumut," ujar Uchok.

Sebagian besar oknum pejabat di Sumut, lanjutnya, merasa jika sudah kaya dan berkuasa, maka semua bisa diatur. "Hepeng do na mangatur negara on, atau uang yang mengatur negara dan masyarakat," kata Uchok.

Uchok memprediksi, tren semester II 2015 Sumut tetap di posisi teratas. Secara umum, bisa dilihat adanya kasus Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho yang mendominasinya pemberitaan perkara korupsi, baik yang ditangani KPK maupun kejaksaan agung.

Gatot saat ini menjadi tersangka empat kasus sekaligus. Yakni kasus suap hakim PTUN Medan, kasus suap penanganan perkara bansos yang diusut kejaksaan agung, dan kasus suap penggagalan interpelasi di DPRD Sumut. Ketiga kasus itu ditangani KPK. Terakhir, Gatot menjadi tersangka kasus bansos dan dana hibah yang ditangani kejaksaan agung.

Selasa (10/11), KPK menahan Saleh Bangun, Ajib Shah, Chaidir Ritongga, dan Sigit Pramono Asri. Disusul penahanan Kaban Kesbangpollinmas Sumut Eddy Sofyan oleh kejaksaan agung dalam kasus bansos dan hibah, pekan lalu. Di saat bersamaan, tim penyidik KPK dan kejaksaan agung secara terpisah melakukan pemeriksaan saksi dan penggeledahan di beberapa tempat di Medan.

"Sumut lagi dikutuk, perlu pertobatan massal," begitu kalimat anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat, lewat layanan pesan singkat (SMS), kepada JPNN beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sumut itu mengaku malu, sekaligus jengkel. Dulu, dia berharap setelah Syamsul Arifin, kondisi pemerintahan di Sumut berubah menjadi bersih, jauh dari aksi-aksi korupsi. Tapi, harapan itu musnah, bahkan lebih parah.

JAKARTA - Sumatera Utara (Sumut) memang layak ditempeli label sebagai provinsi terkorup. Bayangkan, sejak 2012 hingga 2015 ini Sumut selalu menempati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News