Sunarso, Konsistensi BRI untuk UMKM, dan Penolakan pada Pesugihan Digital

Sunarso, Konsistensi BRI untuk UMKM, dan Penolakan pada Pesugihan Digital
Dirut BRI Sunarso mengatakan aset perseroan per Maret 2022 juga tumbuh 8,99 persen yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun. Foto: BRI

“Kami akan tetap jualan pecel,” kata penyandang gelar magister administrasi bisnis dari Universitas Indonesia itu.

Sunarso menggunakan diksi ‘pecel’ untuk sektor UMKM yang sering diremehkan, tetapi memiliki kekuatan luar biasa.

Pada 2021, BRI Group menggelontorkan dana Rp 1,042 triliun untuk kredit dan pembiayaan.

Dari angka itu, porsi kredit BRI untuk sektor UMKM mencapai 83,86 persen. 

”Kami akan terus menggarap SME (small medium enterprise/UMKM), bahkan ke ultramikro,” tutur Sunarso.

Menggarap kredit mikro bukanlah bidang baru bagi Sunarso. Dia pernah memimpin PT Pegadaian selama kurang lebih 15 bulan sejak Oktober 2017 hingga Januari 2019.

Saat ini BRI membawahkan PT Pegadaian di Holding Ultra Mikro (UMi). Menurut Sunarso, Pegadaian di Indonesia memiliki keunikan dibandingkan di negara lain.

Di mancanegara, rumah gadai biasanya dimiliki swasta, sedangkan PT Pegadaian merupakan perusahaan milik negara. 

Aset BRI per Maret 2022 juga tumbuh 8,99 persen yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News