Sunarso, Konsistensi BRI untuk UMKM, dan Penolakan pada Pesugihan Digital

Sunarso, Konsistensi BRI untuk UMKM, dan Penolakan pada Pesugihan Digital
Dirut BRI Sunarso mengatakan aset perseroan per Maret 2022 juga tumbuh 8,99 persen yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - Hampir seratus orang memenuhi Ballroom Lantai 21 Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Jumat lalu (13/5).

Seluruh mata di ruangan itu mengarah kepada Dirut BRI Sunarso yang berbicara di panggung pendek dengan latar warung kelontong.

Pada hari itu, Sunarso menjadi sahibulbait halalbihalal antara jajaran BRI dengan para pemimpin redaksi dari berbagai media. Berkemeja putih dipadu jas dengan bawahan kasual, pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, itu berbicara detail soal BRI, baik strategi maupun capaiannya.

Dua tahun pandemi Covid-19 ternyata tak menggerus bisnis BRI. “Itu tecermin dari kinerja yang dibukukan perseroan,” ujar Dirut BRI Sunarso.

Pada 2021, BRI membukukan laba bersih mencapai Rp 32,22 triliun atau tumbuh 75,53 persen year-on-year (yoy). Adapun pada triwulan pertama 2022 saja, bank pelat merah itu mampu mencatatkan laba bersih terkonsolidasi senilai Rp 12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13 persen yoy. 

Aset BRI per Maret 2022 juga tumbuh 8,99 persen yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun. 

“Kunci sukses itu ialah fokus pada core bussines BRI,” ucap Sunarso.

Saat pandemi mendera, BRI justru menggenjot penyaluran kredit untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). 

Aset BRI per Maret 2022 juga tumbuh 8,99 persen yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News