Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi

Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi
Suasana di Pengungsian warga yaang terdampak dari aktivitas gunung Agung di GOR Suweca Gelgel, Klungkung, Bali (25/9). Ilustrasi : Raka Denny/Jawa Pos

Layaknya ruang keluarga, pelataran rumah Ani yang jadi tempat nonton bareng juga dilengkapi bantal dan karpet.

Ani memang ingin seluruh pengungsi nyaman. Tidak kaku, apalagi ragu, berbuat yang mereka mau.

"Harus seperti rumah sendiri," imbuhnya.

Ani siap menanggung biaya demi menyokong kebutuhan sehari-hari seluruh pengungsi di rumahnya. Baik listrik, air, maupun logistik.

Dia sangat percaya, dengan niat baik, akan selalu ada jalan untuk membantu.

Benar saja, untuk kebutuhan makanan, dia akhirnya dapat bantuan dari Pemkab Klungkung.

Ani pun membuatkan dapur khusus untuk mereka. "Ada di belakang. Jadi, bebas. Bisa masak apa pun. Kalau di depan saya mungkin sungkan," kata dia.

Tujuan lain dia membuat dapur itu adalah para pengungsi tidak melulu bergantung kepada pemerintah.

Pengungsi Gunung Agung berlindung di rumah warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News