Sungguh tak Enak menjadi Klub Musafir di Liga 1

Sungguh tak Enak menjadi Klub Musafir di Liga 1
Suporter PSMS Medan. Ilustrasi Foto: Wahyudin/Jawa Pos

Dan, musim depan, situasi serupa sepertinya juga akan kembali terjadi karena kualitas Stadion Marora memang di bawah standar Liga 1.

Pelatih Perseru Agus Yuwono saat itu berkata, bermain kandang di tandang sangatnya menyulitkan.

”Pengaruhnya pasti ada, lelah, fatigue, dan kangen keluarga jadi salah satu permasalahan tersendiri. Kami tidak bisa bermain maksimal akhirnya,” terang pelatih asal Malang itu.

Kiper Perseru Sukasto Efendi segendang sepenarian dengan pelatihnya itu. Dia mengatakan sangat tidak enak bermain dengan status tuan rumah tapi malah mendapat tekanan dari suporter lawan.

”Kami akhirnya kacau. Tidak maksimal. Mau dapat poin jadi susah,” kenangnya.

Problemnya, musim depan Perseru masih ada peluang mengalami kondisi serupa, terutama kalau terpaksa bermain malam.

Selain mereka, ada dua tim yang berpotensi tidak bermain di kandang musim depan. Mereka adalah dua klub promosi, PSMS Medan dan PSIS Semarang, yang stadionnya sedang direnovasi. (rid/ham)


Sejumlah peserta Liga 1 musim 2018 berpotensi menjadi klub musafir. Antara lain PSMS Medan dan PSIS Semarang.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News