Suntik Lysol

Oleh Dahlan Iskan

Suntik Lysol
Dahlan Iskan di sebuah restoran Vietnam di Amerika Serikat. Foto: disway

Saya pun tidak terlalu antusias, tetapi saya berusaha ukur waktu. Siapa tahu ia benar. Saya sampaikan padanya bahwa saya akan menanyakannya dulu ke ahli virus.

Namun sampai sekarang saya belum berani menghubungi ahli virus yang saya kenal. Takut di-bully.

Waktu meledak berita Trump merekomendasikan suntik disinfektan kemarin, ia kirim WA lagi ke saya: iya kan, Presiden Trump saja akan menggunakan disinfektan.

Saya sedang menulis naskah ini ketika WA itu masuk ke ponsel saya. Namun tidak cukup kuat untuk membuat saya menghentikan naskah DI's Way ini.

Saya tetap salut padanya. Yang terus memikirkan jalan keluar terbaik. Juga pada kegigihannya memperjuangkan ide.

Saya juga salut sekali kepada Trump. Begitu banyak idenya --meski semua dianggap konyol.

Kini tinggal satu yang saya khawatirkan: jangan-jangan Trump segera memutuskan perang. Hanya tinggal itu jalan yang tersisa. Untuk bisa menang November nanti.

Menyerang siapa?

Berhentilah wahai virus! Kian lama engkau beraksi kian banyak orang yang bicaranya ngalor-ngidul. Termasuk seorang presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News