Suntik Lysol
Oleh Dahlan Iskan

Bisa melawan Tiongkok, Iran, atau kalau mau agak kecil-kecilan: Korea Utara.
Tidak ada lagi jalan lain untuk meningkatkan popularitasnya, padahal pilpres sudah kian dekat. Covid hanya memusingkannya --dan menurunkan popularitasnya.
Saya sarankan agar Tiongkok tidak menganggap enteng jalan perang Trump itu. Demikian juga Iran dan Korsel.
Trump pernah mengandalkan obat yang baru ia ketahui kemujarabannya. Sampai-sampai obat itu ia beri gelar si "Game Changer": hydrochloroquine dan remdesivir.
Fox News TV tidak henti-hentinya mengulas kehebatannya. Para ahli kesehatan juga tidak tega menentang terang-terangan --hanya lebih banyak bisik-bisik: itu obat malaria.
Namun, kini, harapan Trump pada si Game Changer sudah pupus. Kian lama bisik-bisik itu kian berisik. Lalu jadi teriakan lantang: obat itu sama sekali tidak cocok untuk Covid-19.
Dan Fox News tidak pernah memberitakannya lagi.
Lalu Trump mencoba menyalah-nyalahkan Tiongkok. Semacam cari kambing hitam --yang kebetulan memang hitam, tetapi Tiongkok melawan.
Berhentilah wahai virus! Kian lama engkau beraksi kian banyak orang yang bicaranya ngalor-ngidul. Termasuk seorang presiden.
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Manna Haikal
- Kucing Timah
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru