Suntik Lysol

Oleh Dahlan Iskan

Suntik Lysol
Dahlan Iskan di sebuah restoran Vietnam di Amerika Serikat. Foto: disway

Ganti Trump menyalah-nyalahkan WHO --dan menghentikan iuran Amerika ke lembaga itu. Yang nilainya Rp 7 triliun setahun.

Tidak pula bisa menyelamatkan nama Trump.

Lalu ketemulah cairan disinfektan, terik matahari, sinar ultraviolet dan cairan pemutih yang disebut bleaching.

Trump memang tidak langsung menginstruksikan jalan baru itu. Namun juga tidak mau mengabaikannya --karena rumor tentang itu sangat luas dibicarakan di masyarakat.

Bahwa isu ini akan negatif bagi Trump bisa dilihat dari reaksi wartawan --yang sebenarnya sudah mulai bosan dengan brifieng harian itu. Yang mereka nilai hanya jadi panggung Trump untuk kampanye pilpres.

Wartawan The Washington Post pun bertanya dengan nada menyerang: kami wartawan hadir di sini untuk mendapat informasi penting, bukan untuk mendengarkan rumor...

Trump bergegas memotong pertanyaan itu. Ia menunjukkan keterampilan tingginya di bidang serang-menyerang: Saya ini Presiden, Anda itu pembuat pemberita palsu.

Ya sudahlah. Trump memang jago di situ.

Berhentilah wahai virus! Kian lama engkau beraksi kian banyak orang yang bicaranya ngalor-ngidul. Termasuk seorang presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News