Superholding

Oleh Dahlan Iskan

Superholding
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pemegang strategi yang terbaik adalah yang melahirkan strategi itu. Atau yang ikut merumuskan dan meyakini kebenaran strategi itu.

Kestabilan seperti itu yang tidak ada di BUMN Indonesia. Sumbernya, ya, ketidakstabilan politik.

Bahkan ada BUMN besar yang dirutnya berganti tiga kali dalam dua tahun. Ada juga direksi baru yang pekerjaannya memerkarakan direksi sebelumnya. Bukan karena idealisme tapi hanya untuk menutupi kelemahannya.

Semua itu karena unsur politik lebih dominan di BUMN.

CEO BUMN memang ditentukan secara politik. Yakni ditentukan oleh pemerintah.

Namun di Temasek di bawah CEO, semuanya murni profesional. Sampai ke dirut-dirut perusahaan di bawahnya. Apalagi yang di bawahnya lagi.

Penentuan CEO-nya pun bukan semata-mata menantu atau istri, tetapi kapasitas yang diakui secara luas.

Saya bersyukur mengenal secara pribadi Madam Ho Ching. Beberapa kali bertemu. Atau makan bersama. Atau bertukar e-mail. Sejak sebelum menjadi sesuatu.

Kestabilan seperti itu yang tidak ada di BUMN Indonesia. Bahkan ada BUMN besar yang dirutnya berganti tiga kali dalam dua tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News