Superholding

Oleh Dahlan Iskan

Superholding
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Rasionalnya, perusahaan itu harus diurus secara perusahaan. Bukan diurus dengan setengah perusahaan dan setengah politik.

Kalaupun ada politiknya jangan lebih 10 persen. Tidak mungkin BUMN 100 persen bebas politik. Pun Temasek.

Siapa yang ditunjuk sebagai pimpinan puncak perusahaan BUMN pastilah ada unsur politiknya. Termasuk mengapa pimpinan puncak Temasek dipercayakan kepada madam Ho Ching.

Madam Ho Ching adalah istri perdana menteri Singapura Lee Hsien Loong. Bahkan sejak Ho Ching masih berstatus menantu Lee Kuan Yew.

Bagaimana pula madam Ho Chin bisa menduduki jabatan CEO Temasek begitu lama. Pasti ada bau politik. Sejak 2004 Ho Ching menjadi CEO. Berarti sudah 16 tahun.

Itu berarti Temasek stabil sekali. Kestabilan politik di Singapura adalah sumber dari kestabilan Temasek.

Perusahaan itu, rasionalnya, memang tidak boleh sering-sering ganti CEO. Perusahaan itu berbeda dengan birokrasi.

Perusahaan memerlukan strategi jangka panjang. Yang harus secara konsisten dipegang.

Kestabilan seperti itu yang tidak ada di BUMN Indonesia. Bahkan ada BUMN besar yang dirutnya berganti tiga kali dalam dua tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News