Supernova Siap Ramaikan Bioskop Tanah Air

Supernova Siap Ramaikan Bioskop Tanah Air
Dari kiri, Herjunot Ali, Sunil Soraya, Raline Shah, Arifin Putra, Fedi Nuril, saat jumpa pers di PT Soraya Intercine Films, Menteng, Kamis (6/11). Foto: Vania Rahmayanti/JPNN.com

jpnn.com - DUNIA perfilman Indonesia akan kian diramaikan dengan dirilisnya Supernova. Diadaptasi dari novel laris karya Dewi 'Dee' Lestari dengan judul yang sama, Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, bakal tayang di bioskop mulai 11 Desember mendatang.

PT. Soraya Intercine Films nampaknya tak main-main dalam penggarapan film tersebut. Terlihat dari pengambilan lokasi syuting yang cukup banyak, diantaranya di Washington, Jakarta, Bali, Medan, Madura, dan Labuan Bajo.

"Sampai saat ini biaya masih jalan, jadi belum tahu pastinya, tetapi memang besar. Lokasinya kami pilih berdasarkan karakternya dan kami punya ending yang surprise dari film ini," kata produser film ini, Sunil Soraya, di PT Soraya Intercine Films, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/11).

Sunil mengaku cukup lama mendapat izin dari sang penulis. Namun setelah lima tahun lebih akhirnya ia berhasil. Menurutnya, Dewi sama sekali tidak terlibat dalam film ini, dan memercayakan skenario serta pemilihan pemain kepadanya.

"Setelah dapat izin dari Dewi, saya mulai kupas novel satu persatu supaya ceritanya masuk akal dan feeling-nya dapat. Lalu dibuat skrip dan dikasih ke Dewi untuk dibaca, buat skripnya menghabiskan waktu dua tahun lebih. Esensi cerita dan isinya itu 100 persen sama seperti novel, tapi dalam hal film ada ekstra visualisasi yang kita dituangkan dalam gambar," papar Sunil.

Menurut Sunil, dibutuhkan waktu sampai tiga tahun untuk mencari pemain yang cocok dengan karakter-karakter di novel roman science itu. Hingga akhirnya terpilih Herjunot Ali (Ferre), Raline Shah (Rana), Paula Verhoeven (Diva), Fedi Nuril (Arwin), Arifin Putra (Reuben), dan Hamish Daud (Dimas). 

Para pemain diberi waktu sampai enam bulan untuk pendalaman karakter. Selain itu, ia memercayakan Rizal Mantovani untuk menjadi sutradara.

"Saat menerimanya, saya senang setengah mati tapi juga gugup karena ini karya fenomenal," aku Rizal. "Setiap kali memfilmkan novel, tantangan mediumnya berbeda. Ini merupakan adaptasi karya yang harus disesuaikan dengan medium film. Jadi secara keseluruhan proses mengalami adaptasi dengan mempertahankan roman dan science," pungkas Sunil. (mg1/jpnn)


DUNIA perfilman Indonesia akan kian diramaikan dengan dirilisnya Supernova. Diadaptasi dari novel laris karya Dewi 'Dee' Lestari dengan judul


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News