Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater

Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater
Foto: Don Kardono
Peserta pameran Rusia, lebih banyak mendisplay alat-alat selam, baju antigores tahan benturan karang, baju desain terbaru, warnanya mirip kulit katak dan rumput laut, alat-alat tembakan dan panah untuk berburu ikan, kaki katak dengan segala ukuran dan variasi, tabung selam, alat pernafasan, baja pemberat, alat pengukur kedalaman dan tekanan udara, deko (de-kompresi), kompresor oksigen, kamera video, kamera water resist, lighting berbagai ukuran, sepatu, alat kail, pisau, kompas, jam yang bisa dipakai sampai kedalaman 300 meter dan masih banyak lagi.

Betul-betul surga belanja peralatan selam dan pantai bagi mereka. Padahal, mereka tinggal di daratan dan tidak memiliki laut tropis yang hangat. Kementerian Parekraf RI tepat membidik potensi pasar Rusia dengan berpromosi di even ini. Malaysia Tourism dan Thailand Tourism juga gencar menempati salah satu stand di sana. Sama-sama berebut pasar Rusia yang kini tumbuh menjadi kekuatan baru dunia, pasca terpecah-pecah menjadi Negara baru.

Untung juga, Sapta Nirwandar bertemu Djauhari Oratmangun. Sama-sama punya visi mengembangkan sektor pariwisata laut. Sama-sama punya feeling, bahwa Rusia punya “demand” atau permintaan. Dan Indonesia punya “a lot of supplay” atau ada potensi. “Tinggal membuat kreasi untuk membuat koneksi antara demand and supplay lebih cepat, lebih massif, lebih efektif!” ujar Djauhari yang pernah melahirkan ide “Pasar Malam Indonesia” di Den Haag, Belanda yang saat ini menjadi even tahunan yang popular menggaet pasar Eropa.

Kala itu, Djauhari menjabat Deputi Kepla Perwakila/KUAI KBRI di sana, 2005-2009, sebelum menajadi Watapri RI untuk ASEAN 2009-2010 dan Dirjen ASEAN sampai 2011. Jebolan FE UGM, yang melanjutkan studi di New York University, Bridgeport University, International Palace Academy, lalu ke Centre for Applied International Negotiations Geneva, dan International Trade Organization-WTO Genewa ini tergolong “diplomat pemberani” dan banyak akal. Dia cepat membaca peluang, dan cepat mengambil keputusan.

Dari luar, arcade “seribu pilar klasik” itu tampak sebagai heritage biasa saja. Sepi, dingin, kuno, dan tidak ada tanda-tanda keriuhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News