Survei Elektabilitas Parpol: PDI Perjuangan Masih di Peringkat Pertama

Survei Elektabilitas Parpol: PDI Perjuangan Masih di Peringkat Pertama
Sejumlah bendera PDI Perjuangan yang terpasang di beberapa titik jalan. Foto Ilustrasi: ANTARA/Fiqih Arfani

jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih jawara dalam survei Charta Politika Indonesia. Partai berlambang banteng moncong putih itu dipilih 20,7 persen jika pemilu digelar saat survei.

“PDIP masih menjadi jawara. Satu-satunya partai yang elektabilitasnya di atas 20 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya saat memaparkan temuan survei nasional Charta Politika Indonesia bertajuk “Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat, dan Peta Politik Triwulan I 2021”, Minggu (28/3/2021).

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 14,2%, disusul PKB 9,7%, PKS 8,2%, Partai Golkar 7,8%, Partai NasDem 5,4%, Partai Demokrat 4,2%, PPP 2,2%, PSI 1,8%, PAN 1%, dan partai lain meraih di bawah 1%.

“Gerindra di nomor dua, lalu PKB, PKS yang cukup naik, Golkar, NasDem, Demokrat,” ucap Yunarto.

Kegiatan survei dilakukan melalui wawancara telefon dengan sampel 195.638 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel survei tatap muka langsung yang pernah dilakukan Charta Politika Indonesia dalam rentang 2 tahun terakhir.

Margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada periode 20-24 Maret 2021.

Baca Juga: Penjambret Tas Mahasiswi Ini Keok Ditabrak Korban, Tersungkur di Aspal, Diamuk Massa

Total survei sampel yang berhasil diwawancara sebanyak 1.200 responden warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau telah memenuhi syarat pemilih.(dkk/jpnn)

Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih jawara dalam survei Charta Politika Indonesia. Partai berlambang banteng moncong putih itu dipilih 20,7 persen jika pemilu digelar saat survei.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News