Survei Indikator: Mayoritas Publik Tidak Mengkhawatirkan Politik Dinasti, Biasa Saja

Survei Indikator: Mayoritas Publik Tidak Mengkhawatirkan Politik Dinasti, Biasa Saja
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk 'Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini' secara virtual, Minggu (12/11). ilustrasi/Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) soal batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden tidak memantik kekhawatiran publik soal potensi politik dinasti.

Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia diketahui mayoritas publik menilai biasa saja terkait isu munculnya politik dinasti dampak putusan MK.

Survei nasional Indikator dilakukan dalam rentang 27 Oktober – 1 November 2023, menempatkan 1.220 responden melalui wwancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

“Ada 42,9 persen masyarakat yang merasa isu politik dinasti tidak terlalu mengkhawatirkan, biasa saja,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk 'Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini' secara virtual, Minggu (12/11).

Sementara yang menilai sebaliknya, ada 39,2 persen.

Kendati demikian, menurut Burhanuddin, terjadi penurunan jika dibandingkan temuan Oktober.

“Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasi. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan menjadi 39,2 persen,” ungkap Burhanuddin.

Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan.

Survei Indikator menunjukkan mayoritas publik tidak mengkhawatirkan politik dinasti sebagai dampak putusan kontroversial MK

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News