Survei: Perolehan Suara Prabowo Lebih Buruk dari 2014

Survei: Perolehan Suara Prabowo Lebih Buruk dari 2014
Jokowi dan Prabowo Subianto saat Debat Keempat Capres Sabtu (30/3) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Polmatrix Indonesia menunjukkan bahwa selisih elektabilitas Prabowo masih terlalu jauh di bawah Jokowi. Karena itu, kecil kemungkinan pemilihan umum kali ini bakal menghasilkan presiden baru.

“Mengingat Pilpres hanya tinggal 17 hari lagi, sulit bagi Prabowo-Sandi untuk dapat mengejar elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” ungkap Direktur Riset Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam siaran pers di Jakarta, Senin (1/4).

Menurut Dendik, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada di angka 54,1 persen. Sementara Prabowo - Sandi di angka 34,0 persen. Sementara, jumlah yang belum memutuskan adalah 11,9 persen.

Menurut Dendik, yang dapat dilakukan kubu Prabowo-Sandi adalah mempersempit jarak elektabilitas. Jika seluruh suara undecided voter mampu direbut, Prabowo-Sandi berpeluang meraih hingga 45,9 persen, atau sedikit di bawah perolehan suara pada Pilpres 2014.

“Prabowo dapat menunjukkan kemampuannya sebagai pimpinan oposisi dalam berhadapan dengan Jokowi sebagai petahana,” kata Dendik.

BACA JUGA: Survei CSIS: Jarak Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi Masih Besar

Ditambah dengan coattail effect yang dinikmati oleh Gerindra, maka pemerintah harus bekerja keras untuk memenangkan suara di parlemen.

Sebaliknya, jika kubu Jokowi-Ma’ruf mampu merebut seluruhnya atau sebagian besar suara undecided voter, maka pemerintahan mendatang akan memenangkan dukungan kuat rakyat.

Survei terbaru Polmatrix Indonesia menunjukkan bahwa selisih elektabilitas Prabowo masih terlalu jauh di bawah Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News