Survei Sebut Memasang Baliho tak Efektif Tingkatkan Elektabilitas, Partai Demokrat Ambil Langkah Ini

Survei Sebut Memasang Baliho tak Efektif Tingkatkan Elektabilitas, Partai Demokrat Ambil Langkah Ini
Deputi Bappilu PD sekaligus Waketum Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani. FOTO: Dok.pri

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani menyebut parpolnya akan menjadikan temuan survei, seperti milik Charta Politika Indonesia yang dirilis belakangan ini menjadi bahan evaluasi membuat kebijakan politik.

Terlebih lagi, temuan Charta Politika Indonesia membahas tentang masifnya pemasangan baliho ternyata tidak berbanding lurus dengan elektabilitas.

Kamhar menyadari, elektabilitas tidak dibangun dalam sekejap mata. Perlu waktu lama membangun elektabilitas berbasis kompetensi dan reputasi.

"Oleh karena itu, butuh waktu, tak bisa instan. Biasanya yang instan rapuh dan semu tak kompeten karena hanya bertopeng pada pencitraan," kata eks aktivis HMI, Jumat (13/8).

Menurut Kamhar, pemasangan Baliho ialah pilihan lazim demi menguatkan elektabilitas seorang tokoh. Baliho hingga spanduk menjadi variasi perkenalan di dalam upaya pemenangan politik.

"Namun, Partai Demokrat belum menjadikan itu sebagai kebijakan organisasi mengingat situasi bangsa yang tengah prihatin diterpa pandemi Covid-19," ujar alumnus Universitas Hasanuddin, Makassar itu.

Dia mengatakan Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggunakan baliho sifatnya tematik atau insidental seperti saat Pilkada serentak 2020 yang lalu, 

"Tentu pada saatnya nanti porsi untuk kerja-kerja politik yang berorientasi pada peningkatan popularitas dan elektabilitas akan ditingkatkan," ungkap Kamhar.

Kamhar Lakumani menyebut parpolnya akan menjadikan temuan survei, seperti milik Charta Politika Indonesia yang dirilis belakangan ini, menjadi bahan evaluasi membuat kebijakan politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News