Swasta Didorong Bikin Pembangkit Sendiri
Kelebihan Daya Harus Dibeli PLN
Rabu, 11 November 2009 – 15:02 WIB
JAKARTA - Perusahaan industri swasta di tanah air didorong untuk membuat pembangkit listrik sendiri. Kelebihan daya dari pembangkit yang sudah dibuat, nantinya harus dibeli oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kebijakan baru mengenai ketenagalistrikan itu disampaikan oleh Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, Rabu (11/11). Kuntoro menyebutkan, selama ini swasta enggan membangun pembangkit sendiri karena kebutuhan listriknya nanggung. "Mereka bilang, masa perlu daya hanya 8 MW harus buat pembangkit sendiri? Supaya ekonomis, silakan mereka membangun pembangkit lebih besar. Kelebihan daya biar dibeli PLN," imbuhnya.
Menurut Kuntoro, swasta didorong membangun pembangkit listrik sendiri, agar persoalan krisis listrik di tanah air bisa diatasi. Perusahaan yang didorong membangun pembangkit sendiri itu misalnya adalah perusahaan tambang minyak, gas dan batubara, serta industri lain, termasuk industri kimia hingga perkebunan kelapa sawit. Jika terealisasi, dari perusahaan sawit di seluruh Indonesia saja, ditargetkan bisa mendapat tambahan daya 800 megawatt (MW). Belum termasuk dari industri lain.
Baca Juga:
"Silakan, berapapun besarnya mereka membangun pembangkit listrik. Nanti kelebihan daya yang dimiliki, harus dibeli PLN," sambungnya. Pemerintah menurutnya, kini sedang berusaha membuat suasana supaya sektor swasta membangun pembangkit listrik sendiri, dengan bahan bakar apa saja, baik gas, batubara maupun coal bad methan.
Baca Juga:
JAKARTA - Perusahaan industri swasta di tanah air didorong untuk membuat pembangkit listrik sendiri. Kelebihan daya dari pembangkit yang sudah dibuat,
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Bergerak Cepat, Mendag Mengapresiasi
- Danasyariah & Albarokah Digital Bank Berkolaborasi, Bidik Pembiayaan Properti
- APP Group Raih 2 Penghargaan Utama dari HR Asia
- Begini Cara Pemerintah Kurangi Penggunaan LPG di Masyarakat
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah
- CBI Connect 2024: Perkuat Kolaborasi dalam Industri Jasa Keuangan Pascapemilu