Syarief Hasan: Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Tidak Realistis

Syarief Hasan: Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Tidak Realistis
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Foto: M.Kusdharmadi/JPNN.com

Dia juga menyoroti kebijakan Bantuan Sosial Pemerintah yang baru terserap sebesar 30,7%.

“Jika bantuan sosial untuk rakyat ini belum disalurkan secars maksimal, maka bagaimana masyarakat bisa menambah daya belinya? Daya beli masyarakat yang rendah akan membuat ekonomi menjadi semakin melambat,” ungkap Syarief Hasan.

Ia pun mendorong Pemerintah tidak hanya membuat kebijakan jangka pendek, tetapi juga kebijakan jangka panjang.

“Selama ini Pemerintah lebih banyak membuat kebijakan jangka pendek, seperti gelontoran dana untuk instansi dan bantuan langsung. Pemerintah juga harus membuat kebijakan jangka panjang untuk penguatan ekonomi Indonesia,” ungkap Syarief.

Wakil Ketua MPR RI dari Demokrat ini pun mendorong Pemerintah untuk melanjutkan kembali dua kebijakan besar berjangka panjang yakni MP3EI dan MP3KI.

“MP3EI telah terbukti menumbuhkan perekonomian Indonesia rata-rata 6,0 persen bahkan pernah mencapai 6.5 persen di periode 2009-2014. Persentase ini adalah persentase tertinggi dari pertumbuhan ekonomi sejak era reformasi,” ungkap Syarief Hasan.

Konsep yang dipergunakan adalah Program MP3EI atau Master Plan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi adalah sebuah grand desain jangka panjang untuk menumbuhkan ekonomi berbasis sumber daya. Penumbuhan ekonomi wilayah dilakukan sesuai dengan potensi di daerahnya masing-masing.

“MP3EI ini memberi ruang kepada setiap daerah untuk  mengembangkan potensi unggul daerahnya sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sayangnya Program ini telah dibubarkan oleh Presiden Jokowi,” tutup Syarief Hasan.(jpnn)

Syarief Hasan meminta kepada Pemerintah untuk melakukan kajian yang matang dalam merancang target pertumbuhan ekonomi.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News