Syarief Hasan: Terima Pinjaman Australia, Utang Indonesia Makin Membeludak

Syarief Hasan: Terima Pinjaman Australia, Utang Indonesia Makin Membeludak
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Foto : Ricardo

Sebab, ujar dia, rasio utang Indonesia kemungkinan akan naik beberapa tahun mendatang akibat tekanan pandemi Covid-19.

"Belanja pemerintah terus meningkat seiring dengan penyusutan penerimaan negara ditambah utang yang makin membengkak,"  jelas Syarief.

Ia juga menilai alasan pemerintah menerima pinjaman dari Australia tidak akan menyelesaikan persoalan utama pandemi Covid-19.

“Persoalan utama pandemi Covid-19 baik kesehatan, ekonomi, maupun sosial bukan terletak pada persoalan dana tetapi terletak pada persoalan manajemen penanggulangannya," ungkap Syarief.

Ia menyebutkan bahwa selama ini pemerintah telah mengucurkan dana besar hingga Rp 800 triliun untuk menanggulangi Covid-19 namun tidak membuahkan hasil yang optimal.

Menurutnya, ekonomi Indonesia malah terkontraksi minus dan resesi pertama kali sejak 1999 padahal sudah dikucurkan dana besar.

"Ini membuktikan bahwa persoalannya ada pada manajemen penanganan pandemi dan pengelolaan prioritas anggaran," ungkap Syarief.

Ia menilai pemerintah lebih banyak menganggarkan pemulihan ekonomi nasional pada sektor usaha besar, termasuk BUMN.

Syarief Hasan kritik pedas kebijakan utang luar negeri Indonesia. Pinjaman Australia makin menambah bengkak utang Indonesia. Kondisi ini akan menambah beban keuangan negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News