Syngenta Mendukung Masa Depan Pertanian Berkelanjutan Demi Ketahanan Pangan

Syngenta Mendukung Masa Depan Pertanian Berkelanjutan Demi Ketahanan Pangan
Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain dan Crop Protection Development Head Syngenta Indonesia Nanin Noorhajati pada acara media gathering, Selasa (14/32023 di Stasiun Riset dan Pengembangan Perlindungan Tanaman Syngenta yang berada di Cikampek, Jawa Barat. Foto: Dok. Syngenta

jpnn.com, JAKARTA - Syngenta sebagai sektor swasta telah berkontribusi dan mendukung tercapainya ketahanan pangan di Indonesia.

Lembaga yang hadir sejak 1960-an di Indonesia ini memberikan dukungan terhadap masa depan pertanian berkelanjutan dengan menghadirkan inovasi teknologi perlindungan tanaman dan benih jagung.

“Langkah tersebut bertujuan untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman demi memenuhi kebutuhan nasional dan juga pasar ekspor,” kata Crop Protection Development Head Syngenta Indonesia Nanin Noorhajati pada acara media gathering, Selasa (14/32023 di Stasiun Riset dan Pengembangan Perlindungan Tanaman Syngenta yang berada di Cikampek, Jawa Barat.

Dia menyebutkan untuk tanaman padi saat ini rata-rata produktivitasnya adalah 5,3 ton per hektare.

Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain mengatakan jika produktivtias dapat ditingkatkan 10 persen saja maka hasil per hektare dapat mencapai 5,8 ton yang dapat berkontribusi terhadap PDB sebesar $1,5 miliar.

“Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya penerapan praktik pertanian yang baik serta manajemen pengendalian hama dan penyakit yang tepat,” kata Kazim Hasnain.

Pada akhir tahun 2022, Syngenta telah meluncurkan sebuah ekosistem pertanian baru yang bernama Centrigo yang bertujuan membantu meningkatkan keuntungan petani melalui pendekatan model bisnis dari hulu ke hilir.

Ekosistem pertanian baru ini adalah bukti upaya Syngenta untuk mengawali perubahan pertanian yang lebih maju di Indonesia.

Syngenta sebagai sektor swasta telah berkontribusi dan mendukung tercapainya ketahanan pangan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News