Tahlil 15 Malam di Ciganjur

Tahlil 15 Malam di Ciganjur
DIBAWA - Jenazah mantan Presiden RI Abdurrachman Wahid alias Gus Dur, saat dikeluarkan dari RSCM Jakarta, Rabu (30/12) malam. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
Pengamanan semakin diperketat saat Presiden SBY tiba. Para kesatuan TNI tersebut membentuk pagar hidup untuk memberi jalan kepada SBY. Para wartawan tidak bisa memasuki kediaman karena penjagaan tersebut. Mereka berkumpul di samping Masjid Munawwaroh sambil menunggu tokoh-tokoh yang hadir melayat. Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto nampak hadir sekitar pukul 23.00 WIB.

Rombongan Presiden hanya sekitar 15 menit berada di rumah duka. SBY saat itu didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Terdapat Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menko Kesra Agung Laksono. Kapolri Bambang Hendarso Danuri juga hadir.

Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi juga nampak hadir bersamaan dengan rombongan Presiden. Bersamaan kepulangan rombongan Presiden, Hasyim juga ikut meninggalkan rumah duka. Dia mengatakan, dirinya harus segera pulang karena besok akan menghadiri pemakaman Gus Dur di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. "Saya berangkat pesawat jam 6," kata Hasyim.

Hasyim juga memberikan kesannya terkait sosok Gus Dur. Menurut dia, Indonesia telah kehilangan sosok yang selalu memperjuangkan pluralisme dan demokrasi. Masyarakat Indonesia selayaknya memberikan apresiasi kepada Gus Dur atas jasa-jasanya. "Kita tahu peran Gus Dur saat itu," kata Hasyim.

JAKARTA - Seiring wafatnya Gus Dur, suasana duka mendalam terlihat di Ciganjur, Jakarta Selatan, tempat kediaman almarhum. Hujan telah mengguyur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News