Tahu Persis Aliran Dana Teroris

Tahu Persis Aliran Dana Teroris
Wakil Ketua PPATK Agus Santoso di kantornya, Jalan Ir. H. Juanda, Nomor 35, Jakarta Pusat, Jumat, (27/3). Foto: Ricardo/JPNN

Saya tidak bisa sebutkan detail satu persatu ya. Tapi kalau saya jelaskan secara umum dengan logika, namanya membuka rekening di Indonesia pasti ada keterlibatan orang Indonesia.  Lebih mudah kan kalau orang Indonesia yang mengurus ini dibanding orang asing.

Apa yang dilakukan PPATK atas hasil penelusuran ini?

Kami serahkan Laporan Hasil Analisisnya (LHA) ke Densus 88 Antiteror pada akhir tahun 2014 lalu. Ke kepolisian. Tapi kami masih juga menganalisis kasus yang lain. Kami berencana kirim staf PPATK ke Australia lagi untuk bekerja  di sana secara lebih erat untuk membuka  jaringan ini lebih luas dan lebih dalam lagi.

Orang-orang yang dimaksud ini termasuk dalam kelompok ISIS?
Iya, kan itu berkembang. Tadinya dalam negeri, lalu sekarang mereka dalam bentuk lain (ISIS).

Apa PPATK juga pantau tindaklanjut dari Densus 88?

Selama ini tentu kerjasama PPATK dan Densus sangat erat. Namun, tentu saja terorisme ini kan bergerak tidak terang-terangan. Jadi kalau kami tidak kerjasama dengan Densus, kami tidak akan pernah tahu nama-nama pendana teroris dan jaringannya mana saja. Kalau tidak dapat namanya, mana tahu kami orang yang mengirimkan duit itu jaringan terorisme. Sebaliknya Densus juga terhadap kerja PPATK jadi lebih mudah. Karena mereka tidak bisa hanya lakukan 'follow the suspect'. Setelah ditangkap, orang kan tidak akan mengaku jaringannya. Tapi dengan bantuan penelusuran aliran dari PPATK, maka terbuka jaringannya karena kami tahu persis mereka kirim uang ke mana saja.

Tidak hanya itu, kami juga bisa lakukan 'maping'. Si A temannya dengan siapa saja. Ada kelompoknya sendiri-sendiri sehingga memudahkan pemetaan. Nanti Densus yang tindaklanjuti ke penyelidikan. Silakan tanya hasilnya ke Densus.

Orang-orang dari daerah mana saja yang menerima dana dari Australia ini?

JARINGAN ISIS sudah merambah Indonesia. Kelompok teroris ini memiliki banyak cara untuk mengumpulkan dana. Yang pasti, cara lama seperti merampok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News