Tak Kuat Hadapi Konflik Asmara, Pejabat Desa Gantung Diri

Tak Kuat Hadapi Konflik Asmara, Pejabat Desa Gantung Diri
Gantung diri. Ilustrasi Foto Jenazah: JPG/dok.JPNN.com

Dari depan rumah Aisa lantas menuju ke kamar Tom. Perempuan paruh baya itu mengetuk pintu dan memanggil nama tom berkali-kali. Namun panggilan Aisa tak direspon. Suasana dalam kamar hening dan tak terdengar bunyi gerakan apapun.

Kondisi itu membuat Aisa dan Ema langsung was-was. Sebab, tak biasanya Tom tak merespon panggilan neneknya. Ema lantas berinisiatif melihat kondisi kamar melalui ventilasi pintu. Ia pun mengambil kursi dan kemudian mengintip kondisi di dalam kamar.

“Innalillahi....” seketika itu Ema langsung histeris melihat sosok sang kekasih dengan posisi gantung diri di seutas tali di dalam kamar.

Tangis perempuan berkulit kuning langsat itu langsung pecah. Seiring hal itu, warga sekitar pun bergegas menuju kediaman Tom.

Beberapa saat, petugas Polsek Bonepanti tiba di lokasi kejadian. Setelah dievakuasi, pihak keluarga memilih untuk menyemayamkan korban.

Kapolsek Bonepantai Iptu Wahab Tambipi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun pihak keluarga korban menolak untuk otopsi. “Korban diduga gantung diri karena tak kuat menghadapi konflik asmara," kata mantan Kapolsek Kabila itu. (tr-54)


Seorang pejabat desa di Bonepantai, Bone Bolango mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, lantaran tak kuat menghadapi konflik Asmara.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News