Tak Masalah TNI Ikut Dalam Pembangunan Pertanian

Inpres ini merupakan keputusan politik yang mendasari kerja sama Kementan dengan TNI.
Selanjutnya, Inpres tersebut ditindak lanjuti oleh Kementan dan TNI dengan naskah kerja sama yang dievaluasi dan perpanjang setiap tahun.
“Membangun pertanian atau pangan sama halnya membangun pertahanan negara karena pangan punya peran strategis yakni menyangkut urusan kebutuhan hajat hidup masyarakat. Apabila produksi pangan kurang dan ketersediaan pangan tidak merata, maka bisa mengancam pertahanan negara. Di sinilah kaitannya dengan peran TNI,” kata Agung.
Pelibatan TNI dalam penyuluhan, pembangunan infrastruktur dan pencetakan sawah yakni dilakukan semata-mata untuk mencapai percepatan swasembada pangan.
Ada pun anggapan tentang pelibatan dalam pendistribusian alat mesin pertanian adalah tidak benar.
“TNI hanya mengawal pemanfaatan dan pemeliharaan alat mesin pertanian melalui brigade alat mesin pertanian yang bekerja sama dinas pertanian setempat,” ungkapnya.
Pelibatan TNI pun dalam rangka membantu pemerintah pusat dan daerah untuk mengisi kekurangan tenaga penyuluhan dan percepatan realiasasi program.
Menurut Agung, penyuluh merupakan salah satu ujung tombak di lapangan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, sehingga kekurangan tenaga penyuluhan dibantu pihak TNI.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pelibatan TNI dalam Program Upaya Khusus (UPSUS) percepatan peningkatan produksi pangan sudah sejalan
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT