Tak Mau Digoda, Tangkis Semua Intervensi

Tak Mau Digoda, Tangkis Semua Intervensi
Betti Alisjahbana. Foto-foto: Ricardo/JPNN.com

Tak Mau Digoda, Tangkis Semua Intervensi

Bagaimana jika nama yang disodorkan pansel tidak disetujui Presiden Joko Widodo? Terutama nanti saat proses di DPR?

Kalau tidak disetujui sih enggak mungkin ya karena presiden memang meminta kami memilih dan kami akan menyampaikan nama-nama itu pada presiden. Lalu presiden akan berikan 8 nama pada DPR. DPR harus memilihnya dari 8 itu. Kami usahakan yang terbaik seperti itu.

Bagaimana menangkis godaan dan intervensi pada pansel?

Kami melibatkan masyarakat selalu. Jadi dalam setiap proses, kami umumkan. Karenanya sesuatu yang transparan biasanya susah diintervensi. Kemudian juga kami kan memang tidak punya kepentingan apapun, kami hanya ingin ini untuk pemberantasan korupsi. Jadi kami membuat kode etik di antara kami. Inilah yang menunjukkan kami independen dan tidak mungkin intervensi. Kode etik, contohnya, kami tidak boleh bertemu dengan dengan calon yang sudah mendaftar. Kalauu tidak sengaja berpapasan, kami harus laporkan dalam rapat.

Kalau si calon telepon ya tergantung substansinya. Kalau dia belum daftar, untuk bertanya. Kami jelaskan dan kami suruh daftar. Kalau ada yang macam-macam ya itu bagian dari penilaian kami. Kami tangkis semua intervensi

Bagaimana cara menjaga kekompakan, perempuan semuanya?

Kami kompak karena punya tujuan yang sama. Kami ingin KPK kuat sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi. Di samping itu kami juga merasa harapan dari masyarakat tinggi, untuk bisa berhasil ya harus kompak. (flo/jpnn)

TAK banyak yang menyangka Presiden Joko Widodo akan memilih sembilan perempuan mengisi panitia seleksi calon pimpinan KPK, yang selam ini identik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News