Tak Terbayangkan jika Singapura Diserang dari Batam

Tak Terbayangkan jika Singapura Diserang dari Batam
Sejumlah anggota Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Kepri mengamankan barang bukti dari rumah terduga teroris di Perumahan Sakura Cluster Batamcenter, Jumat (5/8). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/JPNN.com

"Saat penggrebekan orang di dalam tidak ada. Istri dan anaknya tidak di rumah," kata Susanto, petugas keamanan di Perumahan Taman Mediterania.

Selesai menggeledah, polisi menyegel pagar dan pintu rumah bercat kuning tersebut. Di teras rumah terlihat pakaian milik Gigih, istri, dan anaknya yang tengah terjemur.

"Baru kemarin saya lihat bajunya terjemur. Memang orangnya sangat jarang terlihat," ujar Prayitno, salah seorang tetangga Gigih.

Di kalangan tetangga, Gigih dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Ayah anak satu ini jarang berkomunikasi dengan tetangga. Ia hanya terlihat bepergian menggunakan mobil pada pagi hari dan pulang pada dini hari.

"Kalau berjumpa, hanya sekedar sapa saja. Dia (Gigih) tak pernah bicara apa-apa," terang Prayitno, tetangga Gigih.

Menurut Prayitno, Gigih sempat bekerja di perusahaan elektronik di kawasan Batamcentre. Selama menempati rumah tersebut, Prayitno mengaku tak menaruh curiga dengan aktivitas Gigih. 

"Saya sendiri tidak menyangka dia kelompok teroris. Untuk pakaian seperti biasa saja, bajui kaus dan celana di atas mata kaki," paparnya. Hal senada disampaikan tetangga lainnya, Isma. Dia mengaku sama sekali tak mengenali Gigih dan istrinya. 

Tim Densus Antiteror dan Brimobda Kepri juga menggeledah rumah dua terduga teroris di Perumahan Cluster Sakura Blok E14 No 2A, Botania, Batamkota, kemarin siang, sekitar pukul 12.30 WIB. Rumah itu dihuni oleh Eka Saputra dan Tarmidzi.

BATAM  -  Densus 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil membongkar jaringan Khitabah Gigih Rahmat (KGR), kemarin (5/8). Komplotan teroris itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News