Takut Sakit

Oleh: Dahlan Iskan

Takut Sakit
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - ”SAYA mengerti, hari ini ulang tahun Anda yang ke-77,” ujar ibu itu sambil menahan marah. Anaknyi, yang sangat dia cintai, meninggal dunia akibat konglomerat obat yang rakus itu: Richard Sackler.

Kemarahan Kristy Nelson dilampiaskan di sidang pengadilan Kamis kemarin. Tiap tahun Kristy masih harus ke kuburan anaknyi itu. Termasuk akhir Maret nanti.

”Saya ingin bertanya: bagaimana Anda bisa merayakan ulang tahun, sementara saya harus ke kuburan?” ujar Kristy. ”Anda itu sampah dunia,” katanyi.

Baca Juga:

Bukan hanya Kristy yang marah. Lebih dari 500.000 orang di Amerika Serikat (AS) meninggal akibat minum obat produksi Purdue Pharma ini: OxyContin. Itulah obat painkiller untuk mengurangi rasa sakit.

Di Kanada, yang meninggal melebihi 4.000 orang. Banyak lagi di negara lain. Gugatan datang dari ribuan orang ke pabrik obat itu. Hampir di seluruh negara bagian.

Sidang pengadilan itu, seperti disiarkan banyak media AS, berlangsung secara online. Bos Purdue Pharma hadir di layar komputer.

Baca Juga:

Saking banyaknya tuntutan dari masyarakat, pabrik obat itu sendiri  mengajukan surat ke pengadilan: agar dinyatakan bangkrut. Pengadilan akan memutuskan apakah Purdue Pharma boleh bangkrut. Lalu, melepaskan tanggung jawabnya.

Begitu banyak yang meninggal akibat OxyContin itu sampai istilah yang dipakai di AS ”wabah opioid”.

Obat memang bisnis besar. Semua orang takut sakit. Ketakutan seperti itulah yang dimanfaatkan produsen obat di mana-mana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News