Tambah Lahan Arabika
Senin, 24 Februari 2014 – 08:37 WIB
"Tahun ini kami targetkan produksi mencapai 35 ribu ton biji kering, atau naik dari 2013 lalu sebesar 32 ribu ton biji kering," sebutnya.
Strategi untuk menggenjot produksi kakao itu sejalan dengan pasar ekspor yang makin potensial. Dikatakan, permintaan dunia yang terus meningkat membuat harga kakao makin tinggi.
"Saat ini harga kakao sekitar Rp 18 ribu-20 ribu per kg biji kering," sebutnya. Di pasar internasional, Indonesia menempati posisi ketiga dengan produksi 800 ribu ton.
Sedangkan posisi pertama dan kedua ialah Pantai Gading dan Ghana dengan masing-masing produksi 1,35 juta ton dan 1,3 juta ton. (res)
SURABAYA - Produksi kopi arabika yang jauh lebih rendah timbang robusta mendorong Pemerintah Provinsi Jatim menggenjot produksinya. Pada 2013 lalu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi