Tanggapi Isu TNI Disusupi PKI, KSAL Laksamana Yudo Bicara Tegas
Dia memastikan setiap orang yang ingin menjadi prajurit sudah disaring apakah layak atau tidak menjadi benteng negara.
"Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," jelas Yudo.
Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988 itu menyebut di TNI AL ada istilah 'jam komandan' di mana para komandan di matra laut bertanggung jawab membina anggota masing-masing.
"Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya," tegas Laksamana Yudo.
Menurut dia, setiap seminggu sekali para komandan di TNI AL harus punya waktu memberi pengarahan kepada prajurit, salah satunya pembinaan mental ideologi.
"Jadi, dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, mereka (prajurit) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," tandas Laksamana Yudo Margono.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebelumnya menuding TNI disusupi PKI.
Hal itu terindikasi dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya patung pada diorama penumpasan G30S PKI di Museum Darma Bhakti di Markas Kostrad.
KSAL Laksamana Yudo Margono menanggapi isu TNI disusupi PKI yang sebelumnya disampaikan Gatot Nurmantyo.
- Memperkuat Pengamanan Laut, TNI AL Tambah 2 Unit KAL
- Tim F1QR Lanal Palembang Menggagalkan Penyelundupan 99.648 Benih Lobster ke Singapura
- Prajurit TNI AL Bantu Padamkan Kebakaran Kapal MT Gebang di Banten
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti
- TNI Kerahkan Helikopter dan Pesawat untuk Mengevakuasi Jenazah Remaja Asal Sulsel yang Ditembak OPM
- 7 Kapal Perang dan 2 Helikopter Bakal Bersiaga Penuh di Bali