Tanggul Jebol, Ratusan Rumah Terendam, 400 KK Mengungsi

Tanggul Jebol, Ratusan Rumah Terendam, 400 KK Mengungsi
Salah seorang warga Muaragembong berdiri di tanggul yang telah jebol lantaran tidak sanggung menahan luapan air, Senin (14/11/2016). Foto: GoBekasi

Yusuf menambahkan, Desa Pantai Bakti jadi wilayah yang paling parah terkena banjir lantaran paling dekat dengan aliran Sungai Citarum.

Camat Muaragembong, Fahrurrozi mengatakan tanggul yang jebol itu tengah dalam proses pembangunan oleh pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

”Baru dibangun sepanjang 500 meter tanggul itu, debit air di Sungai Citarum tiba-tiba naik dan meluap ke permukiman warga,” terangnya.

Guna meminimalisir terjangan banjir, kata dia juga, petugas memasang karung pasir di bagian tanggul yang jebol tersebut. 

Hingga Senin (14/11) pukul 13.00, air sudah tidak meluap dari tanggul dan ketinggian di permukiman warga berkisar 50 cm sampai 1 meter. Padahal, sebelumnya ketinggian air melebihi satu meter.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Aspuri mengatakan sehari sebelum tanggul Muaragembong ambrol, ada beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi yang juga sempat dilanda banjir akibat hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Minggu malam (13/11). 

Kondisi diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Citarum di Muaragembong.  

Beberapa desa yang dilanda banjir itu berada di Kecamatan Cikarang Timur, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin dan Muaragembong yang kesemuanya berada di aliran Sungai Citarum. 

BEKASI- Bencana banjir secara silih berganti melanda kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kemarin, Senin (14/11), giliran Kabupaten Bekasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News