Tangis Histeris, “Ya Allah Cobaan Apa Ini… Ya Allah…ga kuat Saya”

Tangis Histeris, “Ya Allah Cobaan Apa Ini… Ya Allah…ga kuat Saya”
Muhammad Rohib melihat jenazah istrinya yang terbujur kaku akibat pompong yang ditumpangi dari Tanjungpinang ke Penyengat tenggelam, Minggu (21/8/2016). Foto: yusnadi/batampos/jpg

jpnn.com - TANJUNPINANG - Tangis histeris keluarga besar Hesti Susilawati binti Subagyo, memecah keheningan, saat melihat calon pengatin itu dan keluarganya yang lain terbujur kaku di RSUD Kota Tanjungpinang, Minggu (21/8) pagi.

Hesti dan bersama rombongan tujuh keluarganya merupakan korban tenggelamnya pompong penyeberangan Tanjungpinang ke tempat wisata Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.

”Ya Allah cobaan apa ini,” ujar Muhammad Rohib, keluarga Hesti begitu melihat satu per satu jenazah keluarganya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (22/8).

Tangisnya makin menjadi-jadi begitu membuka kantung mayat yang ternyata berisi mayat Hesti. “Ini adik ipar saya, Hesti Susilawati, dia akan melangsungkan pernikahan pada 8 September 2016,” ujar Rohib sambil membelai rambut keponakannya yang sudah terbujur kaku itu.

Ia kemudian membuka kantung mayat yang lain: ”Ini Saniati Binti Naji mertua saya, kalau ini Wiwid Sugiarto Binti Subagiyo istri saya, dan ini Fitara Ningrum (9) anak saya mas, Ya Allah…ga kuat saya,” ujarnya. Rohib makin histeris.

Tak hanya itu, dari lima orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam tahap pencarian tim SAR gabungan, dua masih anggota keluarga Rohib.

”Namanya Bagyo (50) dan Mistam (45) yang belum ditemukan mas. Semuanya ada enam mas,” ujarnya.

Jemari Rohib bergetar menunjukkan satu persatu keluarganya yang berada dalam kantong jenazah. Hingga petang, tampak satu per satu kerabat korban berdatangan sambari membesarkan hati Rohib.

TANJUNPINANG - Tangis histeris keluarga besar Hesti Susilawati binti Subagyo, memecah keheningan, saat melihat calon pengatin itu dan keluarganya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News