Tantangan Orangtua Indonesia di Australia Ajarkan Seks

Tantangan Orangtua Indonesia di Australia Ajarkan Seks
Inda menilai, kombinasi pengetahuan agama dan pendidikan di sekolah soal seks bisa menjadi bekal yang cukup bagi anaknya yang beranjak dewasa.

Meskipun orangtua seperti Inda dan Abraham merasa sangat terbantu dengan edukasi seks di sekolah, untuk beberapa anak muda dari keluarga yang jarang membahas topik seksual, pendidikan yang diberikan di sekolah masih jauh dari cukup.

Lauren French, seorang pendidik senior di organisasi Body Safety Australia, yang menawarkan pelatihan kepada sekolah dan orang tua, mengatakan pendidikan seks terkadang bisa menjadi "tokenistic".

"Cara kurikulum ditulis dan cara orang mengajarkan sesuatu biasanya adalah dengan menyiasati topik yang rumit, bagian yang sulit, yang sebenarnya merugikan anak, karena itu berarti mereka tidak mendapatkan akses ke pendidikan persetujuan seksual. "

Dia mengatakan beberapa sekolah akan secara eksplisit memberitahunya atau menyiratkan bahwa ada kelompok orangtua tertentu menganggap konten pelajaran tersebut "sensitif" dan memintanya untuk tidak menyampaikannya secara lengkap.

Namun, ketika bertemu dengan orangtua, dia malah sering mendapat sambutan baik dari para orangtua terkait konten pengajarannya dan bahkan memintanya untuk mengajar lebih banyak lagi.

Persetujuan seksual ini juga dikenalkan oleh Inda sejak dini dengan meminta putrinya, Nayyara untuk berani bicara.

"Saya bilang ke dia: 'kamu harus ngomong ketika kamu merasa tidak nyaman'. Ini bukan cuma soal seksual aja, tapi juga ketika dia diperlakukan dan merasa nggak enak, you have to say something."

Bagi orang tua asal Indonesia ada tantangan ekstra yang harus dihadapi saat membicarakan topik seks kepada anak-anaknya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News