Tanya Payudara, Sekda Lecehkan Honorer

Tanya Payudara, Sekda Lecehkan Honorer
Tanya Payudara, Sekda Lecehkan Honorer
Meski demikian, kata Darusa, dirinya belum mengambil langkah hukum, dirinya ingin bertemu langsung terlebih dahulu dengan sekda. Sebab, sejak dirinya dicalonkan sebagai E2 oleh FKKC, anaknya mulai diasingkan di lingkungan kerja. “Anak saya mulai diasingkan oleh semua pihak di lingkungan pemkab,” tuturnya.

Darusa mengungkapkan, karena merasa dilecehkan, putrinya yang baru 15 bulan menjadi tenaga honorer di pemkab terpaksa berhenti. Putrinya diyakini tertekan dan merasa diasingkan di lingkungan kerjanya. 

Pantauan Radar (Grup JPNN)), di ruang rapat administrasi pemkab, para kuwu kecewa tidak dapat bertemu dengan sekda secara langsung, karena sedang ada di Bandung untuk tugas dinas. Di Setda, mereka hanya bertemu Harry selaku Staf Ahli Bupati.

Merasa tidak puas dengan hasil pertemuan di setda yang tanpa solusi, mereka pun mendatangi kantor wakil rakyat dan diterima Ketua DPRD, H Tasiya Soemadi Al Gotas. Mereka pun menyampaikan kejadian tersebut kepada pimpinan DPRD.

Saat dikonfirmasi, Gotas mengaku, akan menindaklanjuti persoalan tersebut sesuai dengan aturan yang ada. “Pejabat negara jangan ngomong seenaknya aja, apalagi ada etika dan aturan,” tegasnya.

SUMBER– Puluhan kuwu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) meluruk Sekretriat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Cirebon,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News