Tari Tradisional Perlu Direvitalisasi
Minggu, 09 Desember 2012 – 09:48 WIB
Menurutnya, agar tari tradisional tidak cepat punah, perlu mendokumentasikan tari tersebut, baik secara ingatan maupun melalui media rekam. Hal itu dilakukan, agar dapat dikembangkan secara sungguh-sungguh.
Baca Juga:
Saat ini, Iga melihat, anak muda sudah terpanggil untuk mempelajari tari tradisional. Di beberapa kelompok tari juga sudah melibatkan anak muda. Hal ini menurutnya, sebagai bentuk regenerasi yang sudah dilakukan di wilayah masing-masing. ‘’Tapi alangkah baiknya, jika kesenian ini diketahui secara luas. Tidak hanya sebatas di wilayahnya,’’ ujarnya.
Perlunya diketahui khalayak luas, lanjutnya, supaya stakeholder seperti pemerintah maupun pihak swasta, baik yang mengerti seni maupun yang tidak, juga prihatin terhadap perkembangan kesenian tari tradisional di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sulistyo Tirto Kusumo mengatakan, untuk membangkitkan tari tradisional yang punah, pihaknya terus melakukan revitalisasi, misalnya dengan dokumentasi. ‘’Jika tidak bisa ditolong, setidaknya masih ada dokumentasi,’’ ujar Sulistyo.
MATARAM-Tari tradisional kini mulai digemari remaja. Namun tari tradisional ini sudah mulai dikemas dengan cara kekinian sehingga menarik minat remaja
BERITA TERKAIT
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi
- Fauzie Yusuf Siap Lakukan Pembenahan Kurikulum Universitas Jayabaya
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan