Tarif MRT Dinilai Kemahalan

Tarif MRT Dinilai Kemahalan
MRT Jakarta (Dery Ridwansyah/ Jawa Pos)

Wiliam meminta agar PT MRT Jakarta dapat transparan karena selama ini cenderung penerimaan karyawan dinilai tertutup. Alangkah lebih baik, ke depan penerimaan karyawan dapat terbuka misal secara online paling lama dua minggu.

"Banyak orang yang tidak tahu. MRT kan butuh pegawai ribuan, tukang karcis, pengawas kereta atau butuh ratusan pegawai baru. Paling tidak pembukaan dilakukan selama dua minggu. supaya yang masuk orang orang terbaik," tandas politikus PDIP ini.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, PT MRT telah mengusulkan besaran tarif MRT rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sebesar Rp13 ribu kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Besaran tarif yang diusulkan Rp8.500 per 10 kilometer (km) pertama per perjalanan. Setelah melewati 10 km, tarif yang akan dikenakan sebesar Rp700 per km.

"Dari studi, willingness to pay (keinginan membayar) adalah Rp8.500 untuk jarak 10 km. Jadi, berdasar itu, maka kami buat usulan tarif berdasarkan jarak," ujar Agung dalam Diskusi 'Kebangkitan Kereta Api Indonesia' di Jakarta, Kamis (4/10) lalu.

Dengan panjang rute MRT fase I yang mencapai 16 kilometer, maka total tarif perjalananan MRT dari Lebak Bulus-Bundaran HI mencapai Rp13 ribu per perjalanan.

"Dihitung saja, Rp8.500 untuk 10 km kalau sampai ujung 16 km rata-rata Rp13 ribu (per perjalanan)," ujarnya.

Besaran tarif tersebut, lanjut Agung, telah memperhitungkan subsidi yang diberikan Pemprov DKI. Besaran subsidi ditentukan mempertimbangkan mekanisme alokasi aset yang menjadi porsi MRT Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta, mulai dari rel, jembatan, hingga persinyalan. Namun, Agung tak menyebutkan besaran subsidi yang digelontorkan pemerintah.

Usulan tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebesar Rp 13 ribu dinilai masih kemahalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News