Tayang Hari Ini, Wiro Sableng Gabungkan Aksi dan Komedi
Vino mengungkapkan, komedi di film tersebut adalah situasi dan verbal. Humor muncul dari dialog antartokoh atau cara setiap tokoh menghadapi situasi. Bahkan, ketika terjadi perkelahian, ada saja gestur yang bikin ketawa.
Mengusung unsur fantasi, tak lengkap rasanya bila tidak ada special effect atau efek visual. Campur tangan 20th Century Fox membuat Wiro Sableng hampir sekelas film-film Hollywood. Meski beberapa bagian masih kurang rapi, efek yang dihasilkan cukup memuaskan.
Desain produksi film tidak kalah menarik. Production designer Adrianto Sinaga menggabungkan elemen etnik Indonesia dengan sentuhan modern. Set kerajaan, desa, dan hutan tetap artistik, tetapi tidak ketinggalan zaman. ''Inspirasinya dari Indonesia era abad ke-16,'' ujar Adrianto.
Kostum para karakter jauh dari kata kuno. Misalnya, kostum Anggini (Sherina Munaf) yang memadukan motif kain khas Batak dan cutting asimetris nan kekinian. Atau, gaun elegan Bidadari Angin Timur (Marsha Timothy) rancangan Tex Saverio.
Sheila Timothy yang juga produser film menjelaskan, Wiro Sableng dibuat dalam format trilogi. Di bagian akhir film pertama, Wiro digambarkan masih bertualang. Bagian mid-credit juga menunjukkan akan ada film kedua. Lengkap dengan dua aktor yang terlibat di situ. Siapa? Hmm, tonton saja sampai akhir! (len/c14/jan)
Akhirnya, Wiro Sableng turun gunung. Pendekar yang lahir dari buku karya almarhum Bastian Tito itu tampil di layar lebar.
Redaktur & Reporter : Adil
- Ayo Merapat! Pendaftaran Fesbul Lokus 4 Dibuka untuk Sineas Bali, NTB dan NTT
- Film Ki Hadjar Dewantara Resmi Diproduksi
- Jadi Pemeran Utama di Film Temurun, Bryan Domani Akui Kesal Pada Karakternya
- Trailer Vina: Sebelum 7 Hari Resmi Dirilis
- Tayang di Amerika, Badarawuhi Di Desa Penari Buka Jalur Film Indonesia Mendunia
- Ricky Harun Pengin Main Film Bergenre Action