TDL Naik Bukan Karena Pemerintah Neolib
Sabtu, 10 April 2010 – 11:26 WIB
"Inilah yang sedang kita coba benahi. Kita sudah buat roadmap-nya. Saya khawatir dengan istilah dan statment yang tidak benar, misalnya TDL dihapus. Itu justru jadi statement politik. Padahal pemerintah hanya ingin meletakkan subsidi yang tepat, karena subsidi yang berlebihan akan mendistorsi pasar," kata Hatta.
Baca Juga:
Hatta menambahkan, pemerintah terus mencari pola keseimbangan dan subsidi yang tepat sasaran dalam bentuk roadmap yang jelas untuk 3-5 tahun kedepan. Hatta pun mengatakan, sampai 2014, listrik untuk pengguna biasa (450 watt) tetap akan disubsidi.
"Semuanya sedang kita susun dan tercermin dalam APBN kita. Inilah yang akan kita bicarakan dengan dewan, karena melihat kondisi sekarang kita memang harus memikirkan roadmap yang tepat. Kita hanya ingin porsi subsidi itu benar-benar diterima oleh yang berhak," tegasnya.
Untuk program stabilitas harga, pemerintah di tahun 2010 ini mengucurkan subsidi listrik hampir Rp 157,8 triliun lewat APBN. Jumlah itu masih akan meningkat menjadi Rp 199,3 triliun dalam APBN-P 2010. Kenaikan subsidi ini karena pemerintah masih menunda kenaikan TDL dan masih mempertahankan harga BBM.
BANDUNG - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) tidak perlu
BERITA TERKAIT
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism
- Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan
- Potensi Industri Fesyen Indonesia Besar, Desainer Malah Kesulitan, Ada Apa?
- bjb syariah Raih Penghargaan Bergensi di Milad Ke-14
- DAIKIN Proshop Designer Award 2024 Resmi Digelar, Beri Tantangan Ekspresikan Ide Ruang Hidup Ideal
- AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta Terima Mobil dari BRI, Asyik!