Teddy Minahasa

Oleh: Dahlan Iskan

Teddy Minahasa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mungkin tidak semuanya dibakar. Menurut keterangan Mabes Polri, ada 5 kg yang tidak dimusnahkan. Agar yang dibakar tetap 41 kg dimasukkan tawas sebanyak 5 kg sebagai pengganti.

Narkoba 5 kg itulah yang dijual ke sang mami. Tahap pertama sebanyak 2 kg. Ada bukti pembicaraan dan WA. Ada aliran uang. Termasuk ke Teddy, sebanyak Rp 300 juta dalam bentuk dolar Singapura.

Cerita selanjutnya Anda sudah tahu: seorang pengguna narkoba ditangkap petugas Polda Metro Jaya di Jakarta.

Ia mengaku mendapatkannya dari pengedar. Pengedar mendapatkannya dari seorang 'mami'. Sang mami mengaku mendapatkannya dari kapolres Bukittinggi. Kapolres mengaku atas perintah Teddy.

Irjen Pol Teddy Minahasa pun ditangkap. Ia lahir di Minahasa ketika orang tuanya merantau ke sana.

Teddy belum bisa membela diri. Demikian juga sang kapolres, yang menurut keterangan Mabes Polri ditemukan sabu 2 kg di rumahnya.

Rasanya baru sekarang ini terjadi, jenderal bintang dua polisi ditangkap polisi. Soal narkoba.

Dari cerita itu bisa disimpulkan bahwa polisi yang mengungkap perdagangan narkoba ini luar biasa. Hebat sekali. Seperti tidak menghadapi problem ''rantai putus'' yang sering digunakan oleh jaringan narkoba.

Saya bisa membayangkan betapa kaget Irjen Teddy Minahasa Putra menerima pemberitahuan jadi kapolda Jatim itu. Setelah itu tersandung kasus narkoba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News