Teka-Teki Masa Depan BUMN Korut

Oleh Dahlan Iskan

Teka-Teki Masa Depan BUMN Korut
Dahlan Iskan memotret panorama Pyongyang di Korea Utara dengan ponselnya. Foto: disway.id

Saya bertemu orang Mesir. Di Pyongyang. Di masjid Iran. Untuk salat Jumat bersama. Mereka adalah para eksekutif perusahaan telkom tersebut.

Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan saya. ”Kami hanya eksekutif di sini. Tidak tahu ceritanya,” ujarnya. Ia menjadi Imam salat Jumat minggu lalu itu.

Memang sudah lama perusahaan Mesir itu masuk Korut. Saat kelompok Nonblok masih jaya: Indonesia, Mesir, India, Yugoslavia dan Korut anggota pentingnya.

Mula-mula Orascom mendirikan pabrik semen di Korut. Semen memang bidang bisnis utama. Sudah berkembang ke beberapa negara.

Orascom lantas dipercaya membangun properti. Gedung baru yang mirip roket biru itu. Lantas dipercaya pula untuk join dengan perusahaan telkom Korea Utara: Koryolink.

Saya belum tahu masa depan bentuk BUMN di Korut. Jangan-jangan akan ikut cara Singapura. Perusahaan negara tetap eksis. Sebagai raja. Tapi swasta boleh ada. Biar bersaing.

Hanya Kim Jong-Un yang tahu. Bukankah ia dianggap rakyatnya setengah Tuhan? (***)


Saya belum tahu masa depan bentuk BUMN di Korut. Jangan-jangan akan ikut cara Singapura. Perusahaan negara tetap eksis. Sebagai raja. Tapi swasta boleh ada.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News