Tekan Marzuki Alie agar Tetap Pegang Kendali

Tekan Marzuki Alie agar Tetap Pegang Kendali
Tekan Marzuki Alie agar Tetap Pegang Kendali
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens menilai pesan singkat (SMS) dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Marzuki Alie, menunjukan matinya demokrasi di dalam tubuh partai pemenang Pemilu 2009 itu. Menurut Boni, SMS itu merupakan bukti SBY tak ingin partai yang dibidaninya jatuh ke orang di luar lingkaran Cikeas.

Karenanya Boni menganggap SMS dari SBY ke Marzuki itu sebagai preseden buruk karena menjadi penanda matinya demokrasi di PD. "Ini preseden matinya demokrasi di tubuh Demokrat," ujar Boni kepada JPNN, Rabu (27/3).

Menurut Boni, saat ini PD dibutuhkan SBY sebagai alat politik untuk menjaga keluarga Cikeas pasca-2014. Sebab, SBY tidak menemukan orang yang tepat dan bisa dipercaya untuk menjaga keluarganya. "Maka ide ketua umum buntu, lalu ujungnya SBY sendiri," ucapnya.

Boni menambahkan, pesan singkat yang disebar itu justru kontraproduktif bagi citra SBY. Pasalnya, SBY menjadi semakin tidak demokratis dan otoriter. Hal itu berbading terbalik dengan seluruh pidato politiknya tentang demokrasi yang sehat dan adil.

JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens menilai pesan singkat (SMS) dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News