Tekanan Ekonomi, Ribuan Warga Pati Sakit Jiwa

Tekanan Ekonomi, Ribuan Warga Pati Sakit Jiwa
Tekanan Ekonomi, Ribuan Warga Pati Sakit Jiwa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati layak waspada terhadap penyakit gangguan jiwa (gila). Pasalnya, sedikitnya ada 1.333 penduduk di Pati yang teridentifikasi mengalami kegilaan. Jumlah ini, sangat mungkin masih akan bertambah. Sebab, itu baru temuan di 26 Puskesmas dari 29 Puskesmas yang ada di Pati. Lalu, faktor apa yang membuat mereka mengalami gangguan jiwa?

KEHIDUPAN di Kota Pati sebenarnya tidak ketinggalan dengan kota-kota besar lainnya. Terutama kehidupan malamnya. Dunia hiburan seperti tempat karaoke pun bertebaran hampir di setiap sudut kota. Namun dalam kehidupan yang sudah menyerupai kehidupan metropolis itu, ribuan orang di kota itu kini tengah mengalami gangguan jiwa alias gila. Faktor ekonomi disebut-sebut sebagai biang kerok sakit jiwa yang mewabah di kota pengrajin logam ini.

Berdasar hasil penelusuran tim gabuangan dari RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang dengan didampingi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, dalam program tim mobile unit jiwa yang membuka pelayanan gratis bagi para penderita gangguan jiwa miskin di pedesaan, ditemukan pada bulan Mei hingga bulan Juli ini, jumlah gangguan jiwa di wilayah Pati mencapai 1.333 penderita. Ironisnya, sekitar 300 di antaranya belum tercover dana jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

Jumlah tersebut masih akan bertambah, sebab dari 29 Puskesmas yang ada di Pati, baru 26 Puskesmas yang baru menyerahkan laporan jumlah penderita.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati layak waspada terhadap penyakit gangguan jiwa (gila). Pasalnya, sedikitnya ada 1.333 penduduk di Pati yang teridentifikasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News