Teken Petisi, Ribuan Warga Jakarta Tolak Kenaikan Gaji Anggota DPRD DKI

Teken Petisi, Ribuan Warga Jakarta Tolak Kenaikan Gaji Anggota DPRD DKI
Rapat Paripurna Persetujuan Raperda Penanggulangan Covid-19 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (19/10). Foto: Dok. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi

jpnn.com, JAKARTA - Warga Jakarta akhirnya bersuara lantang menolak rencana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI. Penolakan itu mereka suarakan melalu petisi "Tolak Kenaikan Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI" di situs www.change.org.

"Pekan ini hati saya seperti tersayat mendengar kabar gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI bakal dinaikkan gila-gilaan," tulis inisiator petisi Miraj Yusuf Al Farisy di Change.org, Jumat (4/12).

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah dengan tegas menolak wacana kenaikan tersebut.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar meminta mata anggaran itu pada akhirnya dicoret. Menurut dia, sangat tidak pantas anggota DPRD DKI naik gaji di saat tunjangan ASN DKI dipotong karena pandemi.

Miraj mengatakan, anggota DPRD selama ini sudah menerima Rp 129 juta setiap bulan, belum lagi tunjangan-tunjangan lain.

Kini para wakil rakyat itu berupaya menaikkan total gaji, tunjangan, dan dana kegiatan mereka dari sekitar Rp 2,7 miliar menjadi Rp 8,38 miliar per tahun.

Artinya, tiap anggota DPRD akan memperoleh hampir Rp 700 juta per bulan dari APBD.

Di saat yang sama, lanjut dia, ada banyak warga Jakarta yang setiap hari hanya bisa membawa pulang Rp 50 ribu ke rumah.

"Di masa pandemi ini, banyak sekali rakyat Jakarta yang terpuruk. Di-PHK atau dirumahkan atau usaha mereka amblas. Kok ini para anggota DPRD justru menaikkan gaji dan tunjangan buat diri mereka sendiri?" keluhnya.

Warga Jakarta akhirnya bersuara lantang menolak rencana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News