Teknologi Bujangseta Solusi Tingkatkan Produksi Jeruk Nasional

Teknologi Bujangseta Solusi Tingkatkan Produksi Jeruk Nasional
Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar Acara Bincang Asyik Pertanian Indonesia dengan tema teknologi BUJANGSETA untuk Peningkatan Produksi Jeruk Indonesia. Foto dok Kementan

Bujangseta sendiri telah diaplikasikan di kebun petani Banyuwangi dan telah panen beberapa kali. Masa panen mencapai 5-6 kali dalam setahun sehingga keuntungan petani meningkat karena harga yang bagus dan masa panen yang dapat diatur.

Lebih lanjut disampaikan, varietas jeruk yang banyak berkembang di Indonesia merupakan jenis common mandarin (Citrus reticulata Blanco). Beberapa varietas lokal Indonesia yang masuk dalam kelompok ini adalah Keprok dan Siam. Jenis domestik yang telah dikembangkan diantaranya Keprok Soe, Keprok Batu 55, dan Siam Madu, Keprok Brasitepu, dan Keprok Garut,Keprok Gayo, Siam Pontianak dan lainnya.

Ilud, Ketua Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia selaku pelaku usaha menyampaikan bahwa ada 4 hal yang dibutuhkan dalam bisnis ini.

“Saya memberikan motivasi ke petani bahwa ada 4K yang penting yaitu Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas, dan Kreativitas. Dengan adanya metode Bujangseta, Alhamdulillah bisnis jeruk menjadi stabil” ujar Ilud.

“Kebutuhan jeruk nasional kita sekitar 2,2 juta ton/tahun. Kami sebagai supplier sekarang tidak lagi kebingungan karena stok buah tersedia sepanjang tahun sehingga kontinuitas pasar pun terpenuhi” tambahnya.

Ke depannya, diharapkan kita bisa mengatur pasar internasional.

“Ketika pasar di negara lain sedang kosong, kita dapat mengisi kesempatan tersebut karena kita sudah dapat mengatur produksi” pungkasnya.(chi/jpnn)


Dengan adanya pengembangan buah jeruk oleh Kementan di Balitjestro Batu, produksi jeruk di Indonesia diupayakan terus meningkat dengan kualitas ekspor yang tidak kalah dengan jeruk negara lain.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News