Teknologi Digital ANRI Terancam Mubazir
Jumat, 14 Januari 2011 – 01:29 WIB
Lebih rinci, Supriyadi menjelaskan bahwa dalam pengadaan barang tersebut, ANRI membagi tender menjadi dua. Yang pertama dengan alokasi dana Rp 5.090.000.000. Di mana dalam tender pertama tersebut, ada tujuh perusahaan yang mengikuti seleksi. "Namun, ada 4 perusahaan yang ikut di bawah PT Abatha Hasta Persada yang beralamat di Jalan Raya Mabes TNI No 55, Cilangkap, Jaktim, dengan kontak person Bayu Pamungkas," imbuhnya.
Baca Juga:
Pemenang tender tersebut (akhirnya) adalah PT Abatha, dengan tawaran harga Rp 4.965.000.000, (meski) tanpa dokumen pendukung dari distributor resmi dari pihak RTI. "Mereka mengalahkan kompetitor lainnya, (yakni) PT Loserindo Megah Permai dengan harga tawaran lebih rendah yakni Rp 4.906.000.000," ungkap Supriyadi.
"Yang mengkhawatirkan kita, hingga tahun 2011 ternyata pihak RTI yang juga pemegang lisensi internasional atas produk teknologi D-Archive produk Italia, tidak memberikan garansi kepada perusahaan India tersebut di atas. Karena menurut keterangan pihak produsen D-Archive di Italia, terungkap bahwa teknologi itu dibeli oleh trading di India untuk kebutuhan India, bukan Indonesia," tegasnya.
Kenyataannya, menurut Supriyadi pula, barang tersebut (malah) dikirim ke Singapura dan selanjutnya dikirim ke Jakarta. Makanya, perlu dicek proses impor yang dilakukan PT Abatha dari Singapura ke Jakarta. "Apakah melalui saluran resmi bea cukai, apa tidak? Mengingat pada waktu distributor resmi di Jakarta menawarkan dengan PPN, mereka menolak," kata Supri lagi.
JAKARTA - Aktivis Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Supriyadi mengatakan, teknologi digital Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang
BERITA TERKAIT
- Talkshow Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial Sukses Digelar di Ternate
- Sekjen Kemendagri Ungkap Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemda Berdasarkan LPPD
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini
- Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor Darah Demi Penuhi Kebutuhan Stok