Teknologi Konferensi Audio Berkualitas Tinggi Sangat Dibutuhkan di Masa Pandemi

“Suara yang kurang jernih, video yang buram, dan pemasangan peralatan yang rumit menjadi tantangan utama bagi pengguna dan administrator AV/IT (Audio Video /Information Technology). Kami membutuhkan sistem teleconference yang bisa memenuhi kebutuhan pasar saat ini,” tutur Shinto.
Sementara Konsultan Audio Video Andy Bexlim mengatakan, meskipun sistem konferensi audio telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir tetapi solusi atas sistem konferensi adalah mudah dioperasikan dan dikelola integrator atau administrator AV/IT.
“Karena belakangan ini sebagian besar kegiatan rapat dan presentasi penting dilakukan secara virtual, maka ekspektasi atas teknologi audio harus terhubung dengan lancar dan mudah dikonfigurasikan untuk menyesuaikan dengan berbagai ukuran ruangan," ucapnya.
Lanjut Andy dengan pembagian tugas melalui beberapa kelompok kerja, sumber daya untuk mengelola sistem audio menjadi terbatas.
Market Development Specialist Shure Rishmond Tew menerangkan, peningkatan kebutuhan akan skalabilitas ruang kerja di tengah situasi yang tak menentu ini, ekosistem baru Shure bisa menjadi solusi untuk kebutuhan konferensi audio berkualitas premium di Indonesia.
"Selain itu, pengoperasian perangkap Shure yang mudah dan ditunjang manajemen jarak jauh dengan sistem enskripsi audio yang aman," tandasnya. (esy/jpnn)
Teleconfere menjadi kebiasaan baru di era pandemi, kebutuhan konferensi audio meningkatt pesat
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Siap-Siap Menangkan Emas 1 Kg, Badai Emas Pegadaian Hadir Lagi
- Rekam Jejak Unggul, Prijono Nugroho Dinilai Mampu Memimpin ActionCoach Asia-Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Srikandi PLN Indonesia Power Raih Anugerah Women’s Inspiration Awards 2025
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen