Telur Paskah Jadi Simbol Perlawanan Rakyat terhadap Militer Myanmar

Telur Paskah Jadi Simbol Perlawanan Rakyat terhadap Militer Myanmar
Warga Rohingya di Myanmar. Foto: Picture Alliance/DPA/M Alam

Polisi dan juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.

Para penentang kekuasaan militer juga melancarkan kampanye pembangkangan sipil dan mereka mengatur pertunjukan pembangkangan dadakan dan seringkali kreatif, termasuk telur Paskah pada Minggu.

Pesan-pesan termasuk "Kita harus menang", "Revolusi Musim Semi" dan "Keluar MAH" dilukis di atas telur dalam foto-foto di media sosial, yang terakhir mengacu pada pemimpin junta Min Aung Hlaing.

Militer melancarkan kampanyenya sendiri untuk mengontrol arus informasi dan mengatur pesannya.

Militer memerintahkan penyedia internet untuk memotong koneksi internet nirkabel mulai Jumat, merampas akses sebagian besar pelanggan, meskipun beberapa pesan dan gambar masih diunggah dan dibagikan.

Pihak berwenang juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk hampir 40 selebriti yang dikenal menentang aturan militer, termasuk pemengaruh media sosial, penyanyi, dan model, di bawah undang-undang yang melarang pemicu perbedaan pendapat di angkatan bersenjata.

Tuduhan tersebut, yang diumumkan pada buletin berita malam utama yang disiarkan oleh media pemerintah pada Jumat dan Sabtu, dapat dikenakan hukuman penjara tiga tahun.

Salah satu terdakwa, blogger Thurein Hlaing Win, mengatakan kepada Reuters bahwa dia terkejut melihat dirinya dicap sebagai penjahat di televisi dan ia pun bersembunyi.

Para penentang kekuasaan militer Myanmar melancarkan kampanye pembangkangan sipil dengan memanfaatkan telur paskah

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News