Tembakan Menyalak Jelang Coblosan

Hari Ini Nasib Thailand Ditentukan

Tembakan Menyalak Jelang Coblosan
Tembakan Menyalak Jelang Coblosan

BANGKOK - Pemerintah Thailand bersikeras untuk tetap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) hari ini, Minggu, 2 Februari 2014. Ketegangan meningkat di seluruh pelosok negeri karena demonstran anti pemerintah yang menolak pemilu meningkatkan perlawanan. Mereka menghadang petugas pemilu dan pasokan logistik yang akan dikirim ke daerah. Tembakan juga terdengar di pusat Kota Bangkok kemarin pagi. Belum ada laporan jatuh korban.
 
Mengutip Bangkok Post, tiga tembakan ditujukan ke arah pengunjuk rasa anti pemerintah yang tengah berdemo di Kota Bangkok. Tembakan pertama diarahkan ke para pengunjuk rasa yang berkumpul di Jalan Change Wattana. Di jalan di pusat Kota Bangkok itu massa dari Komite Rakyat untuk Reformasi Demokrasi menginap semalaman. "Tak ada korban dalam penembakan itu," kata pihak kepolisian setempat sembari menambahkan ada temuan delapan selongsong peluru di lokasi kejadian.

Penembakan kedua terjadi di simpang lima Lat Phrao, juga di pusat Kota Bangkok. Penembak menggunakan mobil dan melepaskan enam peluru. "Pelaku juga meledakkan petasan besar di dekat para demonstran," tambah polisi. Dua jam sesudah penembakan pertama dan kedua, terjadi lagi penembakan di Lat Phrao. Insiden itu juga tidak menimbulkan korban luka.
 
Aksi teror tersebut tak menciutkan semangat demonstran untuk menggagalkan pemilu. Sepanjang hari kemarin mereka mulai memblokade berbagai kantor untuk mencegah petugas menyalurkan kertas pemungutan suara ke tempat-tempat pemungutan suara. Pemimpin demonstrasi Suthep Thaugsuban menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mungkin menghentikan masyarakat untuk memilih. Namun, hanya mengganggu upaya pemerintah mengadakan pemilu. "Massa tidak akan menutup tempat pemungutan suara, tetapi akan berdemo di jalan. Mereka akan melakukan aksi dengan tenang, damai, tanpa ada kekerasan," tegas Suthep kemarin.
 
Pemrotes menentang pelaksanaan pemilu karena menuntut sistem politik diubah sebelum pemilu digelar. Jika pemilu tetap berlangsung dengan format lama, Partai Puea Thai, partai Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra bernaung, sangat mungkin akan menang. Bila jumlah pemilih yang menggunakan hak suara besar, partai berkuasa mempunyai landasan memegang mandat rakyat meskipun oposisi memboikot.

Namun, aksi menentang pemilu yang dimotori kelompok kelas menengah di Bangkok itu banyak mendapat penentangan di luar Bangkok. Kubu pendukung pemerintah bersikeras untuk tetap mengikuti pemilu. Mereka menggelar unjuk rasa tandingan di Provinsi Nonthaburi di luar ibu Kota Bangkok kemarin. Mereka menyuarakan aspirasi dengan mengendarai sepeda motor dan meminta kelompok-kelompok penentang untuk menghormati hak pilih mereka.
 
Menurut data dari Erawan Medical Center, 10 orang tewas dan 577 lainnya luka-luka karena pergolakan poitik yang terjadi sejak November 2013. (Rtr/c10/kim)


BANGKOK - Pemerintah Thailand bersikeras untuk tetap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) hari ini, Minggu, 2 Februari 2014. Ketegangan meningkat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News